Dulu, Ganja dan Kriminalitas, Sekarang Pendakwah Ulung

Share to :

alhikmah.ac.id – Nama kelahirannya adalah Michael Decero, setelah masuk Islam namanya menjadi Salahuddin Decero. Ia lahir di Carolina utara pada tanggal 31 Juli 1987.

Semenjak kecil, Michael Decero tinggal di Philadelphia bersama keluarganya. Ia sempat pindah ke bagian utara negara bagian itu untuk beberapa saat, namun keluarganya pindah lagi ke Philadelphia karena semua sanak keluarganya berada di sana.

Michael Decero terlahir sebagai seorang Katolik Roman dari keluarga yang tidak taat. Kegiataan keagamaan yang ia jalani hanyalah acara pembaptisan dirinya dan acara Perjamuan Kudus.

Melewati masa-masa kecilnya dia hanyalah seorang anak yang lugu. Tapi ketika menginjak remaja, keluarganya mengalami kegoyahan dan disfungsional.

Ibu dan ayahnya mengalami sakit parah. Itu adalah momen terberat bagi hidupnya. Saat itu, Michael Decero hanya bergantung pada orang-orang yang salah.

Dari umur 13 sampai 17 tahun, hidupnya hanya dihiasi oleh sedikit hal. Wanita, alkohol, ganja, kejahatan, dan uang. Saat itu pula Michael Decero terjatuh kedalam kesenangan dan kenyamanan duniawi.

Dia berhenti sekolah ketika kelas 9 dan mendapatkan pekerjaan penuh dalam bidang tata lingkungan. Dia meninggalkan rumah ketika berumur 15 tahun, tinggal dan bekerja bersama teman sejawatnya.

Ia tidak begitu ingat akan masa remajanya karena saat itu ia hanyalah pemabuk dan sering tak sadarkan diri. Tapi ketika menginjak 17 tahun, sesuatu yang beda terjadi pada dirinya.

“Untuk pertama kalinya, pikiran rasional itu muncul dalam hidupku. Aku muak dan lelah akan gaya hidupku yang seperti itu, tapi aku tidak tahu bagaimana cara merubahnya. Aku ingin melakukan apapun,” kenangnya seperti dikutip laman TDS.

Ada seorang teman laki-laki keluarganya yang mengalami hal serupa dan sudah berubah. Lalu ia menemuinya dan menanyakan bagaimana dirinya berubah dari kehidupan sebelumnya, karena ia hendak merubah gaya hidupnya. “Aku menemukan Tuhan,” ujar teman laki-laki keluarganya itu.

Michael hanya tertawa mendengar jawaban itu karena ia tidak percaya Tuhan sama sekali. Michael menemuinya lagi dan mendapatkan jawaban yang sama.

Malam itu saat ia tiba di rumahnya, ia mengalami godaan besar untuk kembali lagi ke kehidupannya yang seperti dulu. Hari berikutnya ia berubah pikiran, menemui pria itu lagi dan mengutarakan keinginannya untuk menemukan Tuhan, tapi ia tidak tahu siapa Tuhan itu. “Yesus adalah Tuhan dan Penyelamat. Dia mati untukmu,” ujar pria itu kepadanya.

Sebelumnya Michael pernah mendengar Yesus, tapi tidak tahu apapun tentangnya.

Lalu pria itu menyurunya untuk bedoa, berinteraksi dengan banyak orang, pergi ke gereja, memuji, menemui pastur untuk pengakuan dosa, dan membaca Injil ketika mempercayakan dirinya kepada Yesus.

Michael hanya berpikir bahwa itu hanyalah hal gila untuk dilakukan. Tapi pria itu menyuruhnya untuk melakukannya jika ia ingin berubah.

Malam itu dia pulang ke rumah lalu berdoa dengan sepenuh hati, meminta pertolongan Yesus dan ingin bebas dari lumuran dosa yang pernah dibuatnya.

“Aku merasakan kedamaian yang begitu mendalam dan merasa bahwa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan,” ujarnya saat pertama kali berdoa.

Temannya senang ketika Michael memberitahunya bahwa ia telah berdoa kepada Yesus. Setelah hari itu ia mulai menemui pendeta untuk mengakui semua dosanya dan meminta pengampunan. Dari sana ia mulai pergi ke gereja setiap hari dan tidak pernah melewatkannya.

Michael mulai menjadi seorang relijius dan ingin menjadi seorang pendeta dan biarawan, tapi ia ragu mengutarakannya kepada orang- orang.

10 bulan setelah menjalankan ajaran Katoliknya, dia mulai tinggal di biara sebagai biarawan di Philadelphia dan mulai rajin belajar untuk menjadi seorang pendeta. Lalu ia pindah ke Minnesota setelah kurang lebih tiga tahun dan menjalani kehidupan di sana.

Michael pindah lagi ke Philadelphia sebagai biarawan. Dia menghabiskan waktu di sana selama 8.5 tahun. Michael mengalami rentetan kegiatan yang keras di biara.

Di harus bangun pada pukul 3.30 pagi dan berdoa sepanjang pagi, memisahkan waktu untuk kebaktian dan belajar. Aktivitas kesehariannya berakhir pada pukul 10 malam.

Hidupnya berubah ketika ia bertemu seorang Muslim-Afro. Kala itu, ia selalu menanyakan kepadanya apakah Tuhan Yesus menyatakan dirinya sebagai Tuhan?

Rupanya Michael pun tidak bisa menjawabnya karena memang Yesus tidak menyatakan dirinya sebagai Tuhan, ia tidak pernah terpikirkan hal seperti itu.

Pernyataan itu membuatnya terus berpikir. Ia bahkan merenungkannya sepanjang malam.

Untuk pertama kalinya ketika bulan November ia mengunjungi masjid di Philadelphia dekat rumah ibunya, dan mengutarakan ke imam masjid setempat bahwa ia ingin menjadi seorang Muslim.

Tepat pukul 12 malam Michael akhirnya menjadi seorang Muslim dan mengucapkan dua Kalimat Syahadat, tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, dan mengganti namanya menjadi Shalahuddin.

“Sekarang aku adalah seorang Muslim dan aku merasa seperti seorang bayi yang baru lahir, dan aku harus mempelajari segala hal lagi”.

“Ketika aku menjadi seorang Muslim, aku meminta pertolongan kepada Allah agar aku dapat mempelajari Islam lebih dalam dibanding ketika aku dulu mempelajari Kristianitas. Dan akhirnya Dia mengabulkan doaku. Aku mulai mempelajari bahasa Arab dengan Muslim lain selama 5 hari dalam seminggu. Hal yang sangat membantu dalam perjalananku dalam mendalami Islam adalah imam masjid,” ujarnya.

admin

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign up for our Newsletter